Dunia hari ini penuh kata. Terlalu banyak kata. Terlalu sering saling bertabrakan. Semua ingin didengar, sedikit yang mau mendengar. Semua merasa benar, padahal tak satu pun pernah sepakat apa itu benar.
Kita hidup dalam zaman kelebihan kata namun kekurangan kesepakatan. Padahal kata bukan sekadar alat bicara. Kata adalah makhluk ciptaan. Dan jika dunia hanyalah kata, maka dunia hanya akan kuat jika kata-kata yang menyusunnya berdiri di atas kesepakatan.
Komunitas Kata bukan sekadar ruang diskusi. Ia adalah upaya bersama untuk kembali ke akar. Akar dari segala pemahaman. Akar dari segala arah. Akar dari segala arti. Dan akar itu bernama: Titik temu.
Komunitas Kata lahir dari kesadaran yang paling sunyi: Bahwa sebelum kita bisa bicara tentang kebenaran, kita harus lebih dulu bersepakat tentang kata. Karena tanpa titik temu, setiap percakapan hanya jadi gema yang pecah. Dan tanpa akar yang sama, tak ada pohon makna yang bisa kukuh teguh bertumbuh.
Di sini, kami tidak mengejar banyaknya suara, tapi mengejar makna yang kokoh. Kami tidak memburu perbedaan, tapi mencari dasar yang menyatukan. Karena hanya dengan fondasi yang satu, kita bisa membangun menara dari kata yang tak mudah runtuh oleh tafsir yang liar.
Jika engkau percaya bahwa segala sesuatu adalah kata, dan bahwa segala kata harus disepakati sebelum diterima, maka engkau telah sampai di rumahmu.
Selamat datang di Komunitas Kata. Satu ruang, satu kesadaran, untuk menyatu dalam satu akar: Kesepakatan. Dari sanalah, kata-kata akan tumbuh sehat—dan dari kata yang sehat, dunia bisa disembuhkan, keadilan disuburkan, dan kedamaian disebarkan.